(Teruntuk "J")
Seperti filamen
yang pasrah ketika dialiri listrik
Menjadikannya
panas membara
Hingga mampu
memendarkan cahaya lampu pijar di kedai kopi itu
Seperti itu
pula,
filamen
sanubariku ketika rasa ini mengalir
Di luar
kendali, dan tanpa saklar
tak dapat
kuhentikan
Dan dari
pergulatan itu,
aku kalah pada
pendar kata : ‘ Aku menyayangimu’
Akulah lampu
pijar yang telah dikalahkan aliran listriknya
Aku lah
sanubari yang telah diruntuhkan bentengnya
Lalu, dengan
cara apa pendar rasa ini dapat sampai kepadamu ?
Akankah filamenmu
berpendar untukku ?
Atau justru
sudah berpendar untuk sanubari yang lain ?
Kau adalah
ketidaksengajaan yang tak dapat kucegah
Ketidakpastian
yang tak dapat kuelakkan
Dan kini aku
telah sampai pada kekalahanku
Di malam
ini, pada udara dingin di kedai kopi ini
Kubisikkan dengan lembut, bahwa aku menyayangimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar