Minggu, 30 Januari 2022

Veronika Memutuskan Mati

Paulo Coelho

#banyakbacaamerikalatin #bukugpu 

Bunuh diri. Pesimisme terhadap kehidupan. Kegilaan. Tema yang tak biasa untuk diangkat ke dalam sebuah karya sastra.



Berbicara tentang sastra amerika latin, ada satu nama  yang langsung terbayang dibenakku : Paulo Coelho. Adalah ia penulis asal brazil yang tulisannya selalu melampaui amerika latin dan menjadi best seller dunia, mari kita tengok satu karyanya, Veronka Decide Morir.

Namanya Veronika. Dan ia memutuskan untuk mati (suicide commit). Hidupnya normal. Ia punya pekerjaan yang layak, ia punya kekasih, ia punya orang tua yang menyayanginya dan selalu memberikan yang terbaik untuknya. Tapi ia memutuskan untuk mati.

Disini Paulo Coelho mengangkat tentang parameter kenormalan di masyarakat. Tentang apakah yang biasa dianggap normal ialah benar-benar normal ? Disampaikan dengan tindakan tokoh utama yang ‘normal’ di mata masyarakat, namun justru menjadi ‘gila’ karna memilih untuk mati. Pembaca akan diajak berpikir ulang tentang parameter normal di masyarakat serta tentang bagaimana bersikap untuk tetap menjadi diri sendiri meski di pandang berbeda di mata masyarakat.

Percobaan bunuh diri. Overdosis obat tidur. Veronika gagal mati. Disfungsi organ membuat hidupnya tinggal 5 hari lagi. Ia kesal. Ia ingin mati namun justru terdampar  di sebuah tempat dimana orang-orang ‘gila’ dikumpulkan. Pasien depresi, anxiety, skizofrenia serta pasien penyakit psikis lainnya menjadi kawan bagi Veronika saat itu.

5 hari bersama dengan orang-orang ‘gila’ itu justru membuat hati dan pikiran Veronika terbuka. Ia mendapati bahwa mereka tak sepenuhnya gila. Mereka adalah orang-orang berbeda, orang yang tak sanggup menghadapi gilanya ‘kenormalan’ masyarakat di luar sana dan lebih memilih menjadi dianggap ‘gila’ demi memperoleh kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri di tempat itu.

Dikisahkan, mereka yang dianggap ‘gila’ justru belajar tentang sufisme di tempat itu dari seorang guru sufi yang membuka hakikat makna kehidupan yang sebenarnya, bukan hanya sekedar rutinitas, gila bukan ? Lalu, kita yang dianggap normal, apakah benar-benar sudah normal ? Ataukah kita hanya orang gila yang tak mampu mengungkapkan kegilaannya ?

Inilah salah satu alasan mengapa saya begitu jatuh cinta terhadap karya-karya Paulo Coelho, tema yang diangkat ialah hal-hal tak biasa, dikemas dengan alur cerita yang apik plus ide-ide yang membuka pemikiran, menghadirkan pencerahan spiritual di tengah laju kehidupan yang makin bingar dan kering kerontang.

Veronika jatuh cinta lagi pada kehidupan. Namun semua sudah terjadi, ia sudah terlanjur memutuskan untuk mati. Sebuah alur yang menarik tentang akankah Veronika selamat dan hidup sekali lagi, ataukah justru ia akan mati tepat ketika ia baru saja menemukan makna hidup.

Selamat membaca, dan seperti Veronika, selamat jatuh cinta lagi pada kehidupan ! :)

Dan sekali lagi, kita yang dianggap normal, apakah benar-benar normal ? Ataukah kita hanya orang ‘gila’ yang tak mampu mengungkapkan kegilaannya ? Mari bertanya pada diri masing-masing. (NR)