Sabtu, 29 September 2018

Antologi Puisi



Hingga tersadarku
Bahwa kaulah lembar-lembar puisi
Yang tak pernah habis kubacai itu

Puisi apalagi hari ini?
Menebak makna, menyulam kehidupan
Dengan benang-benang kebijaksanaan
Yang kutenun dari bait puisimu yang niraksara

Jika kau adalah puisi,
Bolehkah aku menjadi kertas-kertas tempatmu dituliskan?
Bolehkah aku menjadi kertas-kertas yang menghimpunmu selamanya?
Menjadi pendengar pertama, dan melekat erat abadi dengan aksara?

Kau adalah puisi-puisi itu
Dan aku akan menjadi buku antologi tentangmu
Biarkan Sang Penulis yang mengaksarakan kita

Masih kubacai dirimu
Dengan kertas-kertas yang diam-diam terselip
Di sini,
Di lipatan jaket merahku.

[Antologi Puisi]
26-09-2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar